flatnews

Emboli Air Ketuban Bisa Menyerang Ibu Hamil di Semua Persalinan

Belakangan kata “emboli” cukup tenar seiring dengan munculnya kasus dokter Ayu yang dianggap melakukan malapraktik oleh Mahkamah Agung (MA). Namun tidak perlu berpanjang lebar membahas soal itu, dan mari fokus ke masalah emboli air ketuban yang dialami pasien dokter Ayu.

Emboli atau emboli udara merupakan kejadian ketika terdapat udara yang masuk ke  dalam pembuluh darah. Akibatnya, gelembung tersebut mengganggu aliran oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh. Efeknya, pasokan oksigen yang semestinya diterima oleh tubuh tidak bisa dilakukan dan menyebabkan kerusakan sel. Aliran darah terhambat dan kekurangan oksigen yang berisiko terhadap kematian.

Dikutip dari Metrotvnews, terjadinya emboli memang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Khusus emboli pada ibu hamil, bisa saja kejadian ini menimpa pada kelahiran normal maupun sectiocaesaria. Dan, sumbatan pembuluh darah ini tidak melulu harus gelembung udara. Pada ibu melahirkan, dapat pula yang menghambat pembuluh darah adalah air ketuban dan lemak.

Namun, kasus emboli air ketuban ini memang termasuk langkan. Di negara Paman Sam, perbandingan ibu yang mengalaminya adalah 1 berbanding 80 ribu sampai 100 ribu kelahiran. Meski sangat jarang, tapi begitu kena emboli ini diperkirakan risiko kematian meningkat 90 persen. Di Indonesia sendiri kasus emboli ini terjadi perbandingan 1 kasus per 10 ribu persalinan.

Gejala yang dialami antara lain tekenan darah menurun drastis disertai gagal nafas. Terjadi pula tubuh mengejang dan sistem bekuan tidak bekerja. Janin pun dalam kondisi gawat. Dalam emboli air ketuban, cairan dari air tersebut atau sel gepeng atau musin beredar ke tubuh ibu lewat pembuluh darahnya. Sel gepeng ini dapat memunculkan reaksi peradangan. Tingkat keparahannya bak orang yang mengalami alergi pada penggunaan obat antiobiotik.

Saat sel gepeng dan musin menuju paru-paru, dimungkinkan penderitanya mengalami gagal nafas. Kalau emboli ini sudah menuju jantung yang terjadi yaitu perdarahan dan kelumpuhan. Namun, kematian dari sang bayi jauh lebih kecl dibanding risiko yang dialami ibunya.

http://sidomi.com

Related

Health 8824951460991257083

Post a Comment Default Comments

emo-but-icon

Jadwal Studio 21

Live Score

NEWS

Premium Ads

alt/text 
gambar

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

Donatur

alt/text 
gambar alt/text 
gambar alt/text 
gambar alt/text 
gambar

Nilai Tukar Mata Uang

Counter

item