flatnews

Megahnya Konser 30 Tahun Slank


Sebetulnya, kata 'megah' saja serasa tidak cukup menggambarkan betapa meriahnya perayaan ulang tahun Slank ke-30 yang dirayakan dalam Konser 30 Tahun Slank 'Nggak Ada Matinya' di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (13/12/2013). Slank sangat memuaskan.

Tata lampu canggih dengan laser dan strobo, belum lagi panggung lebar dan tiga layar LED raksasa menjadi penyempurna tampilan visual. Sound system ciamik menambah gelegar distorsi rock n roll ala Slank.

Wejangan dari Bunda Iffet, ibu kandung dari drummer Slank, Bimbim, sekaligus ibu para Slankers Indonesia diteriakkan dari atas panggung.

"Bunda terharu banget. Slank bisa mewujudkan mimpinya di GBK. Terimakasih untuk Slankers Indonesia," buka Bunda.

"Jangan sampai rusuh ya? Janji?" sambung Bunda disambut gaung teriakan setuju.

Masih belum muncul, Ustadz Yusuf Mansyur turut hadir membacakan doa. Dan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' berkumandang seketika, dipimpin oleh Tantri, Bunda Iffet serta Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo.

Sebelum akhirnya Kaka, Bimbim, Ivan, Abdee dan Ridho menaiki panggung, lebih dulu muncul para pemain film Slank 'Nggak Ada Matinya'. Meski sebagai cameo, tetap saja, Ricky Harun Cs itu menarik keriuhan Slankers yang sudah tak sabar.


Dan akhirnya, personel asli Slank muncul lewat udara dengan dibantu sebuah traktor, bulu kuduk pun seketika berdiri. Teriakan nama masing-masing personel terdengar bersahut-sahutan.

'Tong Kosong' didaulat menjadi pembuka, disambung dengan lagu mars penyemangat 'Mars Slankers' yang di-medley dengan 'Lo Harus Grak', 'Jurustandur' dan 'Ayo Indonesia' mengawali penampilan mereka.

Tanpa jeda, nomor akustik 'Virus' berlanjut kemudian. Sebagai pemanis, putri mantan personel Slank sekaligus musisi jebolan Potlot -markas besar Slank-- Vava Imanez diajak berkolaborasi lewat dua lagu milik mendiang ayahnya, 'Beri Kami Ruang Jangan Cuma Uang' dan 'Yo Man'. Dari rock n roll, Slankers diajak ber-reggae ria.

"Saya terus terang, ini keringat campur air mata karena terharu. Dan Bimbim bilang, ini lebih keren dari Metallica," sapa vokalis, Kaka.

"Ini tonggak sejarah Slank main di kotanya, di Jakarta," sambung Kaka lagi.

Jangan soal koor panjang di tiap lagunya, karena sudah pasti tak berhenti. Bahkan hujan yang pasang-surut hadir, tak mampu membut Slankers di lapangan maupun di tribun.

Tiga lagu berikutnya, 'Maafkan', 'Ku Tak Bisa' dan tembang lawas nan keras, '7 Mantra' dibawakan dengan kolaborasi bersama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Termasuk lagu nasionalisme, 'Padamu Negeri'.

Tiba-tiba lampu stadion mati, Bimbim berdiri di samping drum set miliknya. Bisa ditebak, lagu 'Bidadari Penyelamat' memaksa seluruh penonton bernyanyi tanpa musik. Tidak ada kesalahan satu lirik pun dari mulut mereka.

Setelah ini, saat yang ditunggu banyak Slankers yang hadir di GBK tiba. Kolaborasi Slank dengan format lama.

Reynold, menjadi mantan anggota Slank pertama yang naik pentas. Solo gitar yang lumayan panjang disambung 'Bersama Kita Menangis' dipilih Slank featuring Reynold, dan nostalgia pun dimulai.

Lagu-lagu lawas berikutnya, 'Kupu Liarku' dan 'Andai Aku Jadi Presiden' mengawal lagu masa kelam Slank puluhan tahun lalu, 'Lorong Hitam'. Kaka dan Bimbim menjadi konduktor dengan tampil hanya berdua di atas panggung.

Gitaris rock gaek Ian Antono menyambung kolaborasi Reynold dengan membawakan lagu keras, 'Bang Bang Tut'. Suara gahar gitarnya tentu menimbulkan aura khas yang tak bisa dijumpai pada gitaris lain.

Istirahat sejenak, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ambil alih panggung. Membacakan ajaran Slank yang terangkum dalam 'Slankisme 13 ajaran Gak Sempurna'.

"Kita harus kritis, Berjiwa Sosial, Penuh Solidaritas, Saling Setia, Selalu Merdeka, Hidup Sedehana, Mencintai Alam, Manusiawi," ucap Jokowi -sapaan akrabnya-- diikuti Slankers.

Naik berikutnya kibordis pendiri, Indra Q, memainkan piano, mengalunkan lagu paling hikmat malam itu, 'Anyer 10 Maret'. Hujan yang tiba-tiba turun bahkan tak mampu padamkan api-api dari korek penonton. Hikmat.

Makin malam makin lawas. Penampilan Slank digempur kemudian dengan bergabungnya Pay dan Welly dengan hits masa lalu 'Terserah', 'Kalah', 'Birokrasi Complex' sampai 'Suit Suit He He' yang dibawakan lengkap dengan sexy dancer.

Perayaan ulang tahun malam itu semakin lengkap dengan hadirnya seluruh keluarga para personel ke atas panggung membawakan kue tart coklat lengkap dengan lilin angka 30. Prosesi tiup lilin serta untaian harapan bersahutan dari orang-orang terkasih.

Kenangan pahit dan manis selama 30 tahun perjalanan mereka pun disampaikan lewat lagu fenomenal 'Terlalu Manis'. Tak pelak setiap mulut melafalkan bait demi bait melodi harmoni nan abadi itu. Merinding.

Memasuki tengah malam, penonton belum juga lelah tapi sepertinya waktu Slank tak panjang lagi. Seluruh pengisi acara naik panggung dan lagu 'Pulau Biru' menyeruak di tengah dingin malam.

Tak perlu diberitahu sebelumnya, bunyi gitar akustik khas milik Ridho di awal lagu 'Kamu Harus Pulang' jelas menjadi penanda Konser 30 Tahun harus berakhir. Tak ada teriakan penolakan dari penonton juga menandakan mereka puasa disuguhkan sekitar 38 lagu.

Selesai sudah pesta ulang tahun termegah itu. Lebih dari seperempat abad sudah Slank mengawal musik Indonesia, menjadi band paling rock n roll.

Selamat ulang tahun, Slank.

http://hot.detik.com

Related

Music 1083306374278645719

Post a Comment Default Comments

emo-but-icon

item